Pengolahan
Sampah Rumah Tangga
Dengan Metode 3R
Sampah
merupakan sisa benda atau barang manusia yang telah digunakan dan merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Kehidupan
manusia tidak pernah lepas dari masalah
sampah, fakta
menunjukkan bahwa potensi sampah terus meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk. Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di tempat pembuangan
akhir (TPA) merupakan sampah organik yang mudah terurai dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang terbentuk dari zat-zat organik dan dapat
diuraikan. Contoh sampah ini adalah daun,sisa sayuran dll. Sedangkan sampah
Anorganik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang tidak dapat
diuraikan. Contohnya: Plastik, Kaleng, dll.
Masalah
sampah saat ini termasuk sepele. Tetapi, jika kita sadari bahwa setiap orang
mengeluarkan sampah dan akhirnya sampah tersebut akan menggunung. Untuk menanggulangi masalah sampah yang
semakin banyak, orang-orang mulai memikirkan banyak cara. Mulai dari memisahkan
sampah organik dan anorganik lalu menjadikan sebagai pupuk,tas,dll.
Prinsipnya
sampah bisa diolah dengan berbagai cara salah satunya dengan menerapkan prinsip
3R. Metode ini bisa dilakukan dengan cara memilah sampah organik dan anorganik
yaitu dengan cara membuat tempat sampah khusus untuk sampah organik dan
anorganik. Dengan memilah sampah organic dan anorganik kita bisa mengolah sampah-sampah tersebut
menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Melalui 3R kita
bisa mengola sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bisa di gunakan
kembali.
Apa
itu 3R?
1.
Reduce berarti mengurangi sampah dengan
mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan.
2.
Reuse sendiri berarti memanfaatkan kembali
barang yang sudah tidak terpakai.
3.
Recycle adalah mendaur
ulang barang. Kita bias mendaur ulang
sampah organic dan anorganik menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat.
Penerapan Sistem 3R dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Selama ini
sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak
berguna, bukan sebagai sumberdaya yang perlu dimanfaatkan. Paradigma baru
memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat
dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku
industri. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan
kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Masyarakat awam biasanya berpikir bahwa
sampah rumah tangga yang di hasilkan tidak akan bermanfaat bagi mereka. Sampah
yang di hasilkan tadi di biarkan menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tanpa
menyadari bahwa sampah tersebut bisa sangat berguna bagi pendapatan mereka.
Dengan 3R atau pengolahan pupuk kompos organik mereka bisa mengolah
sampah rumah tangga tadi menjadi usaha rumahan atau usaha kelompok masyarakat
(UKM). Caranya yaitu dengan menerapkan sistem pemilahan sampah organik dan anorganik
dengan membuat tempat sampah yang khusus untuk sampah organik dan anorganik
pada setiap rumah warga. Dengan terlebih dahulu menyampaikan apa saja jenis
sampah organik dan anorganik rumah tangga.
Penerapan
sistem 3R dalam rumah tangga bukan berarti selalu mengacu pada usaha masyarakat
tetapi sistem 3R tersebut bisa menjadi pola hidup peduli lingkungan dan di
terapkan pada setiap orang yaitu:
1.
Reduce: mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang
atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan, Misalnya : Kurangi pemakaian
kantong plastic. Biasanya sampah rumah tangga yang paling sering di jumpai
adala sampah dari kantong plastic yang dipakai sekali lalu dibuang. Padahal,
plastic adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai
kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai
berulang-ulang
2.
Reuse :
memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai
menjadi sesuatu yang baru. Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk
dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun
lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk gigi
atau cottonbut. Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh
anak-anak, misalnya memanfaatkan buku tulis lama jika masih ada lembaran yang
kosong bisa dipergunakan untuk corat coret, buku-buku cerita lama dikumpulkan
untuk perpustakaan mini di rumah untuk mereka dan anak-anak sekitar rumah. Itu
juga salah satu cara pemanfaatan sampah rumah tangga.
4.
Recycle: mendaur ulang kembali
barang lama menjadi barang baru. sampah organic
bisa di manfaatkan sebagai pupuk dan sampah anorganik bisa di daur ulang
menjadi sesuatu yang bisa di gunakan kembali contohnya: mendaur ulang kertas yg
tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastic bisa di sulap menjadi
tempak alat tulis, plastik detergen,susu, bisa di jadikan tas
cantik,dompet,dll. Dengan metode ini
sampah rumah tangga organic dan anorganik bisa bermanfaat kembali.
Manfaat sistem 3R
- Mengurangi
tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
- Membantu
pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
- Menghemat
biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)
- Mengurangi
kebutuhan Lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan
lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet,banjir,
dll.
Dengan menerapkan sistem
3R dalam pengelolaan sampah rumah tangga
Bisa berdampak positive bagi lingkungan. Bukan saja lingkungan rumah
tangga tetapi bagi lingkungan sekitar. Apalagi maraknya isu global warming yang
sudah menjadi masalah dunia yang harus kita selsaikan bersama. Oleh karena itu
banyak sekali manfaat yang di hasilkan dari sistem 3R terhadap sampah rumah
tangga. Karena sampah tidak selalu akan menjadi barang sisa yang tidak
bermanfaat bagi manusia Apabila kita mau menjaga lingkungan sekitar.